Teori-teori terjadinya benua menurut Alfred Lother Wegener disebut teori apungan dan pergeseran benua. Ia mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teorinya diungkapkan pertama kali dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan para ahli geologi, yang mereda pada tahun 60-an setelah teori apungan dan pergeseran benua oleh Wegener semakin banyak mendapat penganut di lingkungan ahli ilmu pengetahuan.
Titik tolak teori Wegener tersebut adalah :
a. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut, dahulu adalah daratan yang berhimpitan. Inilah sebabnya formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu itu sama.
b. Daerah Greenland sekarang bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter setiap tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter setiap tahun. Menurut Wegener, benua sekarang ini dahulu merupakan satu benua (Benua Pangea). Benua tunggal ini mulai terpecah oleh gerakan benua besar dari selatan, baik ke arah barat maupun arah utara menuju khatulistiwa. Peristiwa tersebut menyebabkan terjadinya hal-hal berikut :
1. Bentangan-bentangan Samudera dan benua mengapung sendiri-sendiri.
2. Samudra Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika terus bergerak ke arah barat. Dengan demikian, terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara dan selatan yang terdapat di Sepanjang Pantai Amerika Utara dan Selatan.
3. Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.
Social Plugin